Sabtu, 17 Mei 2014

Makna Tersirat dari Lirik Dewa 19 - Satu

Lirik Lagu dari Group Band Dewa 19 ini memiliki kata-kata yang bisa dikatakan extreme, berikut lirik lagu dari Dewa 19 - Satu

Satu - Dewa

aku ini adalah diriMu
cinta ini adalah cintaMu
aku ini adalah diriMu
jiwa ini adalah jiwaMu
rindu ini adalah rinduMu
darah ini adalah darahMu

tak ada yang lain selain diriMu
yang selalu ku puja
ku sebut namaMu di setiap hembusan nafasku
ku sebut namaMu, ku sebut namaMu

dengan tanganMu aku menyentuh
dengan kakiMu aku berjalan
dengan mataMu aku memandang
dengan telingaMu aku mendengar
dengan lidahMu aku bicara
dengan hatiMu aku merasa

Dari telah kita baca, disini bisa kita simpulkan bahwa Ahmad Dhani terinspirasi dari beberapa Tokoh Sufi Islam seperti Manshur Al-Hallaj, Syaikh Siti Jenar. dalam ajaran mereka yang terkenal yaitu Wahdatul Wujud. Lirik ini juga mengajarkan kita bahwa kita tidak memiliki apa-apa, kita hanya di 'Pinjamkan' Penglihatan, Pendengaran, Kaki, Tangan, Lidah oleh Tuhan. karena sewaktu-waktu bisa saja di 'Ambil' kembali oleh Tuhan, misalkan menjadi Buta, Tuli, Lumpuh, Bisu. Lirik ini juga menunjukkan Betapa Cintanya Seseorang kepada Tuhan yaitu Maqom Mahabbah, disetiap hembusan Nafaspun Menyebutkan namaNya yaitu Dzikir. sungguh dalam sekali Makna dari Lagu ini. Semoga Bermanfaat, silahkan Di-Hayat-i

Mustapha Ibrahim

Mustapha Ibrahim, Judul lagu yang di populerkan oleh group band Queen ini memiliki lirik yang unik karena berbau Islamic. berikut lirik dari lagu Mustapha Ibrahim ala Queen ( Versi Asli )

Ibrahim, Ibrahim, Ibrahim,
Allah, Allah, Allah, Allah will pray for you.
Hey!

Mustapha, Mustapha, Mustapha Ibrahim.
Mustapha, Mustapha, Mustapha Ibrahim.

Mustapha Ibrahim, Mustapha Ibrahim
Allah, Allah, Allah will pray for you.
Mustapha Ibrahim, al havra kris vanin
Allah, Allah, Allah will pray for you.
Mustapha, hey! Mustapha
Mustapha Ibrahim, Mustapha Ibrahim, hey!

Allah-i, Allah-i, Allah-i,
Ibra-Ibra-Ibrahim, yeah!
Ibrahim, Ibrahim, Ibrahim,
Allah Allah Allah-i hey!

Mustapha Mustapha - Allah-i na stolei
Mustapha Mustapha - Achtar es na sholei
Mustapha Mustapha - Mohammad dei ya low eshelei
Mustapha Mustapha - ai ai ai ai ahelei
Mustapha,
Mustapha,
Ist avil ahiln avil ahiln adhim Mustapha,
Salaam Aleikum!

Mustapha Ibrahim, Mustapha Ibrahim
Allah, Allah, Allah will pray for you.
Mustapha Ibrahim, achbar ish navin
Allah, Allah, Allah will pray for you.
Mustapha, Mustapha
Mustapha Ibrahim, Mustapha Ibrahim, hey!

Allah-i, Allah-i, Allah-i,
Ibra-Ibra-Ibrahim, yeah!
Ibrahim, Ibrahim, Ibrahim,
Allah Allah Allah-i hey!

Mustapha Mustapha
Mustapha Mustapha
Mustapha Mustapha
Mustapha Mustapha
Mustapha,
Mustapha,
Vontap ist ahiln avil ahiln adhim Mustapha,
Aleikum Salaam hey!

Dari lirik tersebut kita bisa melihat Freddy menggunakan Bahasa Inggris dan Ibrani
berikut lirik yang telah di Aransemen ulang oleh Ahmad Dhani

Ibrahim, Ibrahim, Ibrahim. .
Allah Allah Allah Allah will pray for you. .
Hey! Hey!

Mustapha, Mustapha, Mustapha Ibrahim
Mustapha, Mustapha, Mustapha Ibrahim

Mustapha Ibrahim, Mustapha Ibrahim
Allah Allah Allah kuberdoa. .
Mustapha Ibrahim, Ya Hayyu Ya Qayyum
Allah Allah Allah kuberdoa,
Mustapha, hey!
Mustapha,
Mustapha Ibrahim, Mustapha Ibrahim

Haq', Allahu Haq', Allahu Haq', Allahu
Ibra-Ibra-Ibra-Ibrahim, yeah!
Ibrahim, Ibrahim, Ibrahim
Allah Allah Allahu Haq' !

Mustapha Mustapha - 'Alaihi Musholli
Mustapha Mustapha - Tahta ka Lissholah
Mustapha Mustapha - Muhammad Rasulullah,
Mustapha Mustapha - ai ai ai ai ahua..

Mustapha. . .
Mustapha. . .
Ist avil ahiln avil ahiln adhim Mustapha
Assalamu'alaikum.

Mustapha Ibrahim
Mustapha Ibrahim
Allah Allah Allah kuberdoa. .
Mustapha Ibrahim
Ya Hayyu Ya Qayyum
Allah Allah Allah kuberdoa. .
Mustapha. .
Mustapha. .
Mustapha Ibrahim, Mustapha Ibrahim

Haq', Allahu Haq', Allahu Haq', Allahu
Ibra-Ibra-Ibra-Ibrahim, yeah!
Ibrahim, Ibrahim, Ibrahim
Allah Allah Allahu Haq' !

Mustapha, Mustapha
Mustapha, Mustapha
Mustapha, Mustapha
Mustapha, Mustapha

Mustapha. . .
Mustapha. . .
Vontap ist ahiln avil ahiln adhim Mustapha,
Wa'alaikum salam, Hey

Dari Lirik tersebut, dapat kita lihat Pujian-Pujian kepada Allah, Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad.

tidak ada  kata-kata nyeleneh apalagi menghina kepada Islam.
Sangat disayangkan sekali jika melewatkan lagu ini hanya karena liriknya, menurut saya lagu ini enak didengarkan karena emang memicu semangat.

Kamis, 15 Mei 2014

Rokok Belum Tentu Negatif

Macam-macam  jenis rokok yang ada di Indonesia, tentunya sebagian para penikmat rokok akan segera tahu beda aroma dan rasa dari Rokok..

1. Dji Sam Soe
Dji Sam Soe memiliki arti Djiwakoe Sampai Soerga dengan Fatsal-5 yaitu Rukun Islam
1. Syahadat
2. Shalat
3. Puasa
4. Zakat
5. Haji

Dan Jumlah Bintang di atas tulisan Dji Sam Soe berjumlah 9 dengan segi yang berjumlah 9 juga melambangkan 99 Asmaul Husna

PT HM Sampoerna artinya Patuh Muhammad itu Sempurna

234 Merupakan macam-macam Rakaat Pada Shalat, sebagai Tiang Agama Islam  



2. Dunhill
Dunhill memiliki Arti Dunia Hilang artinya Dunia itu Fana, bisa hancur dan hilang lenyap
ini mengingatkan kita bahwa apa yang ada didunia tidaklah kekal, termasuk Maqom Fana 
dalam pelajaran Tassauf













3. Marlboro
Ini merupakan Rokok yang paling di gemari di dunia, Marlboro memiliki arti Mari Larang Bojo Loro artinya Marlboro ini menolak adanya Poligami, cukup satu saja sebagai pendamping diri









4. Surya 16
Sering dikatakan rokok tukang, hehe.. Surya 16 memiliki arti Surah Yasin ayat 16 yang artinya : Mereka Berkata : Tuhan Mengetahui Bahwasanya Kami Adalah Utusan-Utusan (Nya). berarti Rokok ini mengajarkan tentang Manusia Sebagai Khalifah di Bumi


5. Djarum
Rokok ini banyak mengeluarkan Produk, Djarum artinya Djangan Rumpi, atau menggunjing orang lain karena itu perbuatan yang tidak baik.


6. Star Mild ( Losta Masta )
Terkadang para perokok suka blank ketika mengerjakan sesuatu, tugas dll.. Rokok ini terkenal dengan semboyannya Losta Masta artinya Bikin Hidup Lebih Hidup, supaya hidup tidak sekedar hidup melainkan membuat hidup lebih bermakna. jadi tidak sekedar Hidup


Mereka berkata[8], "Tuhan kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami adalah utusan-utusan-(Nya) - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-yasin-ayat-13-21.html#sthash.DARJbsuK.dpuf
Mereka berkata[8], "Tuhan kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami adalah utusan-utusan-(Nya) - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-yasin-ayat-13-21.html#sthash.DARJbsuK.dpuf
Mereka berkata[8], "Tuhan kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami adalah utusan-utusan-(Nya) - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-yasin-ayat-13-21.html#sthash.DARJbsuK.dpuf

Senin, 12 Mei 2014

Tirai Cinta

 Usiaku baru delapan belas tahun ketika cinta membuka mataku
dengan sinar-sinar ajaibnya dan menyentuh jiwaku untuk pertama
kalinya dengan jari-jemarinya yang membara, Selma Karamy adalah
wanita pertama yang membangkitkan jiwaku dengan kecantikannya serta
membimbingku kedalam taman cinta kasih yang luhur, tempat hari-hari
berlalu laksana mimpi dan malam-malam bagaikan perkawinan.

 Selma Karamylah yang mengajariku memuja keindahan lewat kecantikannya
sendiri dan menyampaikan padaku rahasia cinta dengan segenap perasaan
hatinya. dialah yang pertama kali menyanyikan puisi kehidupan hakiki
untukku.

 Setiap orang muda pasti teringat cinta pertamanya dan mencoba menangkap
kembali hari-hari yang asing itu, yang kenangannya mengubah perasaan di relung
hatinya dan membuatnya begitu bahagia di balik segala kepahitan misterinya.

 Dalam hidup setiap orang muda pasti ada seorang 'Selma' yang tiba-tiba muncul
padanya di hari-hari musim semi kehidupannya, dan mengubah kesendiriannya
menjadi saat-saat bahagia serta memenuhi keheningan malam-malamnya dengan
irama musik.

 Aku terbenam jauh kedalam pikiran dan renungan dan berusaha memahami makna
semesta alam serta firman kitab-kitab ketika aku mendengar cinta berbisik
ke telingaku lewat bibir-bibir 'Selma'. Hidupku adalah sebuah koma, hampa
bagai kehidupan Adam dalam sorga, ketika aku melihat selma berdiri didepanku
seperti seberkas cahaya. dia adalah hawa dari jantung hatiku yang memenuhinya
dengan segenap rahasia dan berbagai keajaiban serta membuat aku memahami makna
kehidupan

 Hawa yang membimbing adam keluar dari sorga atas kemauannya sendiri, sementara
Selma menuntun aku masuk dengan rela kedalam sorga cinta murni dan kebenaran
dengan kemanisan dan cinta kasihnya. namun apa yang terjadi pada Adam terjadi
pula kepadaku. dan pedang membara yang mengusir Adam dari Sorga mirip dengan pedang
yang menakut-nakuti aku dengan ujungnya yang mengkilap, dan memaksaku menjauhi
Sorga Cintaku yang tak pernah mengabaikan suatu perintah atau mencicipi buah dari
pohon terlarang.

Bersambung.......

Diambil dari Sayap-sayap Patah Kahlil Gibran

Sabtu, 10 Mei 2014

Tuan Guru Zaini Ghani ( Guru Sekumpul )

Al Alimul Allamah Al Arif Billaah Albahrul Ulum Al Waliy Qutb As Syeekh Al Mukarram Maulana Tuan Guru Muhammad Zaini Bin Abd Ghani Al-Banjari, Seorang Ulama Kharismatik dari Kalimantan Selatan, Indonesia.

Beliau dilahirkan pada malam Rabu 27 Muharram 1361 Hijriyah atau bertepatan pada tanggal 11 Februari 1942 di desa Dalam Pagar (sekarang masuk ke dalam kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar) dari pasangan suami-istri Abdul Ghani bin H. Abdul Manaf bin Muhammad Seman dengan Hj. Masliah binti H. Mulya bin Muhyiddin. Muhammad Zaini Abdul Ghani merupakan anak pertama, sedangkan adiknya bernama Hj. Rahmah. Ketika masih kanak-kanak, ia dipanggil Qusyairi. Guru Sekumpul merupakan keturunan ke-8 dari ulama besar Banjar, Maulana Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al Banjari.

 Masa Kecil Beliau
Syekh Muhammad Zaini Abdul Ghani sejak kecil selalu berada di samping ayah dan neneknya yang bernama Salbiyah. Kedua orang ini yang memelihara Qusyairi kecil. Sejak kecil keduanya menanamkan kedisiplinan dalam pendidikan. Keduanya juga menanamkan pendidikan tauhid dan akhlak serta belajar membaca Alquran. Karena itulah, guru pertama dari Alimul Allamah Asy Syekh Muhammad Zaini Ghani adalah ayah dan neneknya sendiri.
Semenjak kecil ia sudah digembleng orang tua untuk mengabdi kepada ilmu pengetahuan dan ditanamkan perasaan cinta kasih dan hormat kepada para ulama. Guru Ijai sewaktu kecil sering menunggu al-Alim al-Fadhil Syaikh Zainal Ilmi yang ingin ke Banjarmasin hanya semata-mata untuk bersalaman dan mencium tangannya.
Pada tahun 1949 saat berusia 7 tahun, ia mengikuti pendidikan “formal” masuk ke Madrasah Ibtidaiyah Darussalam, Martapura. Kemudian tahun 1955 pada usia 13 tahun, ia melanjutkan pendidikan ke Madrasah Tsanawiyah Darussalam, Martapura. Pada masa ini ia sudah belajar dengan Guru-guru besar yang spesialis dalam bidang keilmuan seperti :
  • al-Alim al-Fadhil Sya’rani Arif
  • al-Alim al-Fadhil Husain Qadri
  • al-Alim al-Fadhil Salim Ma’ruf
  • al-Alim al-Allamah Syaikh Seman Mulya
  • al-Alim Syaikh Salman Jalil
  • al-Alim al-Fadhil Sya’rani Arif
  • al-Alim al-Fadhil al-Hafizh Syaikh Nashrun Thahir
  • KH. Aini Kandangan.
Tiga yang terakhir merupakan gurunya yang secara khusus untuk pendalaman Ilmu Tajwid.
Syaikh Seman Mulya adalah pamannya yang secara intensif mendidiknya baik ketika berada di sekolah maupun di luar sekolah. Dan ketika mendidik Guru Sekumpul, Guru Seman hampir tidak pernah mengajarkan langsung bidang-bidang keilmuan itu kepadanya kecuali di sekolahan. Tetapi, Guru Seman langsung mengajak dan mengantarkan dia mendatangi tokoh-tokoh yang terkenal dengan sepesialisasinya masing-masing baik di daerah Kal-Sel (Kalimantan) maupun di Jawa untuk belajar. Seperti misalnya ketika ingin mendalami Hadits dan Tafsir, guru Seman mengajak (mengantarkan) Guru Sekumpul kepada al-Alim al-Allamah Syaikh Anang Sya’rani yang terkenal sebagai muhaddits dan ahli tafsir. Menurut Guru Ijai sendiri, di kemudian hari ternyata Guru Tuha Seman Mulya adalah pakar di semua bidang keilmuan Islam itu. Tapi karena kerendahan hati dan tawadhu tidak menampakkannya ke depan khalayak.
Sedangkan al-Alim al-Allamah Salman Jalil adalah pakar ilmu falak dan ilmu faraidh. (Pada masa itu, hanya ada dua orang pakar ilmu falak yang diakui ketinggian dan kedalamannya yaitu beliau dan almarhum K.H. Hanafiah Gobet). Selain itu, Salman Jalil juga adalah Qhadi Qudhat Kalimantan dan salah seorang tokoh pendiri IAIN Antasari Banjarmasin. Salman Jalil ini pada masa tuanya kembali berguru kepada Guru Sekumpul sendiri. Peristiwa ini yang ia contohkan kepada generasi sekarang agar jangan sombong, dan lihatlah betapa seorang guru yang alim besar tidak pernah sombong di hadapan kebesaran ilmu pengetahuan, meski yang sekarang sedang menyampaikannya adalah muridnya sendiri.
Selain itu, di antara guru-guru Guru Ijai lagi selanjutnya :
Kedua tokoh ini biasa disebut Guru Khusus beliau, atau meminjam perkataan beliau sendiri adalah Guru Suluk (Tarbiyah al-Shufiyah).
Dari beberapa gurunya lagi adalah :

Pengaruh Kehidupan Keluarga
Gemblengan ayah dan bimbingan intensif pamannya semenjak kecil betul-betul tertanam. Semenjak kecil ia sudah menunjukkan sifat mulia; penyabar, ridha, pemurah, dan kasih sayang terhadap siapa saja. Kasih sayang yang ditanamkan dan juga ditunjukkan oleh ayahnya sendiri. Seperti misalnya, suatu ketika hujan turun deras, sedangkan rumah Guru Sekumpul sekeluarga sudah sangat tua dan reot. Sehingga air hujan merembes masuk dari atap-atap rumah.Pada waktu itu, ayahnya menelungkupinya untuk melindungi tubuhnya dari hujan dan rela membiarkan dirinya sendiri tersiram hujan.
Abdul Ghani bin Abdul Manaf, ayah dari Guru Sekumpul juga adalah seorang pemuda yang saleh dan sabar dalam menghadapi segala situasi dan sangat kuat dengan menyembunyikan derita dan cobaan. Tidak pernah mengeluh kepada siapapun. Cerita duka dan kesusahan sekaligus juga merupakan intisari kesabaran, dorongan untuk terus berusaha yang halal, menjaga hak orang lain, jangan mubazir, bahkan sistem memenej usaha dagang dia sampaikan kepada generasi sekarang lewat cerita-cerita itu.
Beberapa cerita yang diriwayatkan adalah sewaktu kecil mereka sekeluarga yang terdiri dari empat orang hanya makan satu nasi bungkus dengan lauk satu biji telur, dibagi empat. Tak pernah satu kalipun di antara mereka yang mengeluh. Pada masa-masa itu juga, ayahnya membuka kedai minuman. Setiap kali ada sisa teh, ayahnya selalu meminta izin kepada pembeli untuk diberikan kepada Qusyairi. Sehingga kemudian sisa-sisa minuman itu dikumpulkan dan diberikan untuk keluarga.
Adapun sistem mengatur usaha dagang, ayah Guru Sekumpul menyampaikan bahwa setiap keuntungan dagang itu mereka bagi menjadi tiga. Sepertiga untuk menghidupi kebutuhan keluarga, sepertiga untuk menambah modal usaha, dan sepertiga untuk disumbangkan. Salah seorang ustadz setempat pernah mengomentari hal ini, “bagaimana tidak berkah hidupnya kalau seperti itu.” Pernah sewaktu kecil Qusyairi bermain-main dengan membuat sendiri mainan dari gadang pisang. Kemudian sang ayah keluar rumah dan melihatnya. Dengan ramah sang ayah menegurnya, “Nak, sayangnya mainanmu itu. Padahal bisa dibuat sayur.” Qusyairi langsung berhenti dan menyerahkannya kepada sang ayah.

Karomah
Beberapa Catatan lain berupa beberapa kelebihan dan keanehan Qusyairi adalah dia sudah hafal Al-Qur'an semenjak berusia 7 tahun. Kemudian hapal tafsir Jalalain pada usia 9 tahun. Semenjak kecil, pergaulannya betul-betul dijaga. Kemana pun bepergian selalu ditemani. Pernah suatu ketika Qusyairi ingin bermain-main ke pasar seperti layaknya anak sebayanya semasa kecil. Saat memasuki gerbang pasar, tiba-tiba muncul pamannya, Syaikh Seman Mulya di hadapannya dan memerintahkan untuk pulang. Orang-orang tidak ada yang melihat Syekh, begitu juga sepupu yang menjadi ”bodyguard”-nya. Dia pun langsung pulang ke rumah.
Dalam usia kurang lebih 10 tahun, sudah mendapat khususiat dan anugerah dari Tuhan berupa Kasyaf Hissi yaitu melihat dan mendengar apa yang ada di dalam atau yang terdinding. Dalam usia itu pula Qusyairi didatangi oleh seseorang bekas pemberontak yang sangat ditakuti masyarakat akan kejahatan dan kekejamannya. Kedatangan orang tersebut tentunya sangat mengejutkan keluarga di rumah beliau. Namun apa yang terjadi, laki-laki tersebut ternyata ketika melihat Qusyairi langsung sungkem dan minta ampun serta memohon minta dikontrol atau diperiksakan ilmunya yang selama itu ia amalkan, jika salah atau sesat minta dibetulkan dan dia pun minta agar supaya ditobatkan.
Pada usia 9 tahun pas malam jumat Qusyairi bermimpi melihat sebuah kapal besar turun dari langit. Di depan pintu kapal berdiri seorang penjaga dengan jubah putih dan di gaun pintu masuk kapal tertulis “Sapinah al-Auliya”. Qusyairi ingin masuk, tapi dihalau oleh penjaga hingga tersungkur. Dia pun terbangun. Pada malam jum’at berikutnya, ia kembali bermimpi hal serupa. Dan pada malam jumat ketiga, ia kembali bermimpi serupa. Tapi kali ini ia dipersilahkan masuk dan disambut oleh salah seorang syekh. Ketika sudah masuk ia melihat masih banyak kursi yang kosong.
Ketika Qusyairi merantau ke tanah Jawa untuk mencari ilmu, tak disangka tak dikira orang yang pertama kali menyambutnya dan menjadi guru adalah orang yang menyambutnya dalam mimpi tersebut.

Wasiat
Salah satu pesan Guru Sekumpul adalah tentang karamah, yakni agar kita jangan sampai tertipu dengan segala keanehan dan keunikan. Karena bagaimanapun juga karamah adalah anugrah, murni pemberian, bukan suatu keahlian atau skill. Karena itu jangan pernah berpikir atau berniat untuk mendapatkan karamah dengan melakukan ibadah atau wiridan-wiridan. Dan karamah yang paling mulia dan tinggi nilainya adalah istiqamah di jalan Allah itu sendiri. Kalau ada orang mengaku sendiri punya karamah tapi salatnya tidak karuan, maka itu bukan karamah, tapi bakarmi (orang yang keluar sesuatu dari duburnya).
Guru Sekumpul juga sempat memberikan beberapa pesan kepada seluruh masyarakat Islam, yakni:
  1. Menghormati ulama dan orang tua
  2. Baik sangka terhadap muslimin
  3. Murah harta
  4. Manis muka
  5. Jangan menyakiti orang lain
  6. Mengampunkan kesalahan orang lain
  7. Jangan bermusuh-musuhan
  8. Jangan tamak atau serakah
  9. Berpegang kepada Allah, pada kabul segala hajat
  10. Yakin keselamatan itu pada kebenaran.
Karya Tulis
Karya tulisnya adalah sebagai berikut :
  • Risalah Mubaraqah.
  • Manaqib Asy-Syekh As-Sayyid Muhammad bin Abdul Karim Al-Qadiri Al-Hasani As-Samman Al-Madani.
  • Ar-Risalatun Nuraniyah fi Syarhit Tawassulatis Sammaniyah.
  • Nubdzatun fi Manaqibil Imamil Masyhur bil Ustadzil a’zham Muhammad bin Ali Ba’alawy.
Sumber : Wikipedia




Cinta yang tidak pernah Mati

Berbicara tentang cinta, sungguh tiada habisnya karena cinta sesuatu yang sakral yang sangat sulit diungkap dengan berjuta-juta kata indah sekalipun. cinta sejati tidaklah pernah mati, meskipun orang yang kita cintai telah tiada. ia akan tetap tersimpan di peti 'Kenangan' para pecintanya. ibarat bunga mawar yang merah merekah yang mekar harum semerbak, namun jika mawar tersebut layu dan mati, kemanakah merah merekah dan harum semerbaknya? Yaaa.... tersimpan didalam peti 'Kenangan' para pecinta mawar tersebut, itulah cinta sejati yang tidak pernah mati, sebab pecinta mawar akan terus mengenang sang kekasih yaitu sang mawar

Jadilah pecinta sejati, niscaya kau akan tetap dicintai juga oleh para manusia. sebab cinta tidak membuatmu sengsara, hanya bagaimana caramu memperlakukan cinta, jika kau nodai kesucian cinta, maka cinta takkan segan untuk menjerumuskanmu kedasar jurang yang dalam, kesengsaraan yang terus berlanjut hingga membuatmu sakit hati bahkan tidak sedikit cinta merenggang nyawa manusia.

perlakukan cinta dengan baik, niscaya kau akan dibuat mabuk olehnya. namun mabuk yang tetap didasari kesadaran. Ruh cinta akan membuatmu bahagia tiada tara dan tidak ternilai meski dengan puing-puing rupiah. jika kau menjual cinta dengan puing-puing rupiah, maka Ruh cinta akan murka ia akan membuatmu sengsara seumur hidup. 

jika kau telah dibuat mabuk oleh cinta, maka Nafasmu akan menyebutkan NamaNya, deSirr Darahmu akan menuliskan NamaNya, Daging akan membentuk WajahNya